Mitos dan Fakta KONDISIONER RAMBUT (Hair Conditioner)

Salah aplikasi dan cara pemakaian yang tidak tepat malah menyebabkan hasil yang tidak maksimal. 

Conditioner atau pelembap rambut seringkali disalahartikan fungsinya hanya untuk mengobati rambut yang rusak. 
Padahal menurut pakar rambut Dr. Steve Shiel, perempuan dengan rambut lebih panjang dari 10 cm wajib menggunakan conditioner. 
Dengan penggunaan produk yang tepat, conditioner bisa membantu menguatkan, melawan rambut bercabang dan melindungi rambut dari sinar matahari agar warna rambut (bagi yang diwarnai) tahan lebih lama.


Sekarang mari kita tengok fakta dan mitos mengenai conditioner:

“Setelah menggunakan conditioner rambut malah terasa berminyak.”

Menurut Dr Shiel berarti kamu salah menggunakan produk dan tidak melakukannya dengan tepat. Akar rambut tidak terlalu membutuhkan pelembab jadi aplikasikan conditioner mulai dari pertengahan hingga ujung rambut dengan takaran kurang lebih sebesar kacang walnut saja.

“Rambut malah menjadi lepek.”

Ini tandanya produk yang kamu gunakan tidak sesuai dengan jenis rambut. Kenali tipe rambutmu dulu dan pilihlah produk sesuai jenis rambut (keriting, lurus, atau susah diatur)

“Conditioner hanya untuk rambut yang rusak.”

Rambut normal sekalipun masih membutuhkan conditioner untuk melindungi rambut kamu dari cuaca, sinar matahari atau penggunaan hair dryer dan proses styling lainnya yang berkala. Bagaimanapun juga lebih murah menggunakan conditioner secara rutin ketimbang perawatan di salon.

“Conditioner membuat rambut malah terlihat kusam.”

Jika digunakan dengan tepat conditioner akan membantu merawat ujung rambut yang bercabang dan akan melembabkannya. Ini justru akan membuat rambut terlihat licin dan lebih bercahaya. Seringkali, rambut terlihat kusam karena kurang bersih saat dibilas. Untuk hasil optimal, bilas rambut dengan air dingin. Suhu dingin akan menutup pori-pori dan kutikula rambut, menjadikan rambut lebih mulus dan berkilau